Tuesday, 23 February 2021

“Saya Memang Harus Menjadi Guru”

Foto ilustrasi: Mukti Mulyana

 

Artikel ini merupakan bagian dari seri "Catatan Perjalanan Guru” dengan tema seandainya bisa mengulang waktu, apakah akan tetap menjadi guru?

 

Waktu kecil saya ingin menjadi reporter dan desainer. Namun, kehidupan menggiring saya ke jalan yang mungkin sudah ditakdirkan untuk saya, yaitu menjadi guru.

Pada waktu di bangku sekolah menengah atas, tidak terpikirkan di benak saya untuk mengejar cita-cita menjadi reporter atau desainer. Orang tua yang memilihkan jalan saya mendaftar ke perguruan tinggi jurusan ilmu keguruan. Saya hanya menuruti.

Saat berkuliah, saya menyadari bahwa saya menyukai bidang keguruan. Saya merasa bidang itu jalan kehidupan yang cocok bagi saya. Saya pun membuat pendidikan keguruan sebagai kekuatan. Saya juga membulatkan tekad untuk menjadi guru.

 

Mencari Pekerjaan ke Mana-mana

Masa menjadi fresh graduate adalah waktu yang paling berkesan dalam perjalanan karier saya. Pada waktu itu, saya mengirim lamaran pekerjaan ke mana-mana. Bukan hanya ke instansi sekolah, tetapi juga ke berbagai perusahaan dan pabrik.

Saya pernah melamar pekerjaan ke sebuah perusahaan asuransi di Bandung. Saya lolos tes wawancara dan mengikuti pelatihan selama seminggu. Saya diberi tahu secara lisan bahwa saya diterima bekerja di perusahaan tersebut.

Tetapi, saya tidak melanjutkan bekerja di tempat itu. Tidak ada satu pun yang saya pahami dari pelatihan yang sudah saya ikuti. Saya tidak tahu cara memasarkan asuransi, mendekati klien atau cara bekerja di bidang asuransi.

Ilmu yang saya kuasai di bidang keguruan. Saya mengerti cara mengajar dan psikologi anak. Saat itu saya menyadari bahwa saya memang harus bekerja sebagai guru.

 

Terus Meningkatkan Capaian

Empat tahun setelah kejadian itu, saya telah bekerja di berbagai sekolah. Mulai dari sekolah swasta [berkualitas] sedang, tinggi, dan rendah maupun sekolah negeri yang berlokasi di daerah. Saya sudah meneguhkan tekad bahwa saya adalah seorang guru.

Saya sudah berhasil lolos seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Tidak ada lagi alasan untuk meninggalkan profesi ini.

Saya sudah mengubah tekad untuk tidak sebatas menjadi guru, namun saya akan menjadi guru terbaik dan suatu saat menjadi kepala sekolah. Bila tujuan itu sudah tercapai, saya akan mengubah tekad agar menjadi kepala dinas. Saya akan terus meningkatkan capaian hingga menjadi yang paling baik yang saya bisa.

Semua hal yang saya pikirkan berkaitan dengan profesi guru. Saya tidak dapat membayangkan kehidupan saya bila tidak menjadi guru.

 

* Catatan ini ditulis oleh RY, guru SD di Provinsi Jawa Barat.

** Semua tulisan yang dipublikasikan dalam Catatan Perjalanan Guru merupakan pandangan penulis, telah melalui proses penyuntingan untuk keperluan penulisan populer, dan tidak mewakili pandangan Program RISE di Indonesia ataupun penyandang dana RISE.


Bagikan Postingan Ini