Saya lahir di keluarga besar guru. Ayah, kakek, tante, hingga kedua kakak saya pun berprofesi sebagai guru. Tetapi, ternyata Ayah tidak menginginkan saya mengikuti jejaknya menjadi guru. Padahal, sejak ikut mengajar bimbingan belajar kecil-kecilan milik kakak di rumah, saya merasa panggilan jiwa saya ada di bidang keguruan.
Banyak teladan dari Ibu yang semakin menginspirasi saya untuk menjadi guru seperti beliau. Bahkan saya ingin menjadi lebih baik lagi. Keinginan menjadi guru bertambah kuat ketika saya melihat Ibu Oktaf, guru seni musik di SMA saya. Beliau pernah berkata bahwa tidak semua orang pandai bermusik, tetapi semua orang bisa menikmati musik.
Waktu kecil saya tidak pernah bercita-cita atau berharap kelak menjadi guru. Cita-cita saya dulu menjadi pengusaha atau bekerja kantoran. Setiap hari berpakaian rapi, memakai dasi, wangi, kelihatan seperti eksekutif muda. Seperti orang-orang yang bekerja di bank. Namun, akhirnya saya mengikuti permintaan orang tua untuk mendaftar di Jurusan PGSD...
Menjadi guru adalah cita-cita saya sedari kecil. Guru yang mengajari saya membaca, salat, dan mengaji. Guru jugalah yang melatih saya agar berani tampil di depan umum, bahkan sejak saya masih di bangku TK.
Melihat guru mengajar di depan kelas, baik saat TK maupun SD, membuat saya ingin menjadi seperti...