Foto ilustrasi: Novita Eka Syaputri
Artikel ini merupakan bagian dari seri "Catatan Perjalanan Guru” dengan tema hal penting yang terjadi dalam perjalanan sebagai guru muda.
Dari sekian peristiwa penting yang saya lalui dalam proses menjadi seorang guru, satu yang menurut saya paling penting adalah tentang mendekatkan diri dengan murid, yaitu bagaimana seorang guru bisa menjadi teman bagi murid. Bila guru sudah menjadi bagian dari hidup murid, menurut saya, proses menanamkan ilmu dan pengetahuan akan jadi lebih mudah.
Oleh karena itu, sejak awal menekuni profesi ini, saya selalu berusaha untuk bisa dekat dengan seluruh murid. Saya ikut main bareng, bersenda gurau, beristirahat, dan beribadah bersama mereka. Dari kebersamaan itu akan terbangun ikatan batin yang terasa sampai ke dalam hati. Pada akhirnya, mereka jadi lebih mudah menerima ilmu yang saya ajarkan.
Selain membangun kedekatan dengan murid, seorang guru juga harus bisa membangun kerja sama yang kuat dengan orang tua murid. Bagaimana pun juga, murid menghabiskan banyak waktu di sekolah. Dengan kata lain, sekolah adalah “rumah kedua” murid. Oleh karena itu, guru harus berkoordinasi dengan orang tua agar orang tua dapat menciptakan kondisi belajar yang sama dengan di sekolah.
Misalnya, akan percuma bila di sekolah sudah diajarkan etika sopan santun, tetapi di rumah praktik itu tidak diterapkan. Komunikasi yang erat antara orang tua murid dan guru sangatlah penting untuk mendukung perkembangan belajar anak.
* Catatan ini ditulis oleh WI, guru SD di Provinsi DKI Jakarta.
** Semua tulisan yang dipublikasikan dalam Catatan Perjalanan Guru merupakan pandangan penulis, telah melalui proses penyuntingan untuk keperluan penulisan populer, dan tidak mewakili pandangan Program RISE di Indonesia ataupun penyandang dana RISE.