Foto ilustrasi: Mukti Mulyana
Artikel ini merupakan bagian dari seri "Catatan Perjalanan Guru” dengan tema pengalaman yang kurang menyenangkan selama mengajar.
Menjadi guru sudah menjadi keinginan saya sejak kuliah.
Saya mendapatkan banyak pengalaman, baik negatif maupun positif, dari mengajar di salah satu sekolah dasar (SD) negeri di Klaten selama setahun terakhir. Semua pengalaman itu dapat menjadi bahan refleksi untuk saya menyiapkan diri menghadapi tahun pelajaran baru.
Tidak Percaya Diri
Pengalaman yang menantang adalah ketika saya diberi tanggung jawab menjadi guru atau wali kelas 6. Awalnya saya kaget ketika mendapat penugasan tersebut dari kepala sekolah. Waktu itu saya hanya berpengalaman mengajar kelas 3. Meski kaget, saya tetap menerima penugasan tersebut dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
Pada awalnya, saya tidak percaya diri menjalankan peran sebagai guru kelas 6. Bahkan, seminggu pertama saya sulit tidur dan setiap hari didera kecemasan. Saya khawatir tidak dapat menjalankan tugas baru itu dengan baik.
Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai terbiasa dan akhirnya lebih percaya diri menjadi guru kelas 6. Saya berusaha memperdalam pengetahuan dengan membeli buku-buku materi untuk kelas 6. Kecemasan saya pun lama-lama hilang.
Terbebani Tugas Tambahan
Satu masalah terselesaikan, datanglah masalah yang lain. Saya mendapat tugas tambahan sebagai operator sekolah. Peran baru ini pun membuat saya tidak bisa tidur karena pekerjaannya seperti tidak habis-habis dan mengganggu pekerjaan utama saya, yaitu mengajar.
Banyaknya pekerjaan operator sekolah membuat saya terbebani hingga sempat jatuh sakit karena kelelahan. Tugas operator sekolah kadang melewati jam kerja normal. Tak jarang saya harus begadang di rumah karena di sekolah saya fokus pada pekerjaan mengajar di kelas dan tidak sempat mengerjakan tugas lain.
Untunglah akhirnya saya berhasil menyelesaikan semua tugas dengan baik.
Bahan Refleksi
Tahun pertama mengajar di sekolah baru benar-benar melelahkan, meski memberikan banyak pengalaman. Semua itu saya jadikan pelajaran dan bahan refleksi. Segala permasalahan dan tugas-tugas yang dibebankan kepada saya mengajarkan saya arti kerja keras.
Menjadi guru berarti harus siap menerima berbagai tantangan beserta risikonya.
Menjadi guru muda juga berarti harus siap bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita anak didik.
* Catatan ini ditulis oleh TA, guru SD di Provinsi Jawa Tengah.
** Semua tulisan yang dipublikasikan dalam Catatan Perjalanan Guru merupakan pandangan penulis, telah melalui proses penyuntingan untuk keperluan penulisan populer, dan tidak mewakili pandangan Program RISE di Indonesia ataupun penyandang dana RISE.