Monday, 12 October 2020

Hasil Tes CPNS Sempat Bikin Tak Semangat Mengajar

Foto ilustrasi: Novita Eka Syaputri

 

Artikel ini merupakan bagian dari seri "Catatan Perjalanan Guru” dengan tema pengalaman yang kurang menyenangkan selama mengajar.

 

Akhir tahun 2019 kemarin pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) dibuka. Sebagai guru honorer, saya gembira sekali menyambut kabar tersebut, apalagi saya sudah memiliki sertifikat pendidik. Tes seleksinya dilaksanakan pada 2020. Berbagai persiapan saya lakukan, mulai dari pengumpulan berkas hingga membeli buku untuk belajar.

Perekrutan CPNS itu membuat konsentrasi saya mengajar di kelas sedikit terganggu karena saya harus membagi waktu untuk mempelajari materi tes CPNS dan mempersiapkan pembelajaran di kelas. Selain saya, ada beberapa rekan guru di SD tempat saya mengajar yang juga mengikuti tes CPNS, jadi kami dapat belajar bersama.

Kami belajar di sela-sela waktu istirahat mengajar atau setelah pulang dari sekolah. Walaupun kurang efektif karena kami sudah capek, tetapi kegiatan belajar bersama itu cukup membantu saya memahami soal-soal tes karena bisa berdiskusi.

Target saya dalam mengikuti perekrutan CPNS adalah menduduki peringkat kesatu atau kedua. Namun, hasil tes tak sesuai harapan. Saya hanya menduduki peringkat keempat.

Walaupun saya tetap lolos ke tahap berikutnya, tetapi hasil tes itu sempat membuat saya sedikit down. Pasalnya, saingan di formasi saya juga ada yang memiliki sertifikat pendidik. Semangat mengajar saya sempat menurun karena hal ini. Saya jadi malas mengerjakan tugas-tugas administrasi dan tugas-tugas lainnya di sekolah.

Beberapa hari kemudian, saya memutuskan untuk move on. Toh, saya juga tetap lolos ke tahap selanjutnya dan masih berpeluang lolos tes CPNS hingga tahap akhir. Jika saya terus memikirkan hasil tes sebelumnya, saya tidak akan bisa fokus mengajar. Kasihan anak didik saya.

Akhirnya saya pasrah saja, menyerahkan segalanya kepada Allah Swt, dan kembali fokus mengajar. Semoga tahun ini menjadi tahun keberuntungan saya.

 

* Catatan ini ditulis oleh WA, guru SD di Provinsi Jawa Tengah.

** Semua tulisan yang dipublikasikan dalam Catatan Perjalanan Guru merupakan pandangan penulis, telah melalui proses penyuntingan untuk keperluan penulisan populer, dan tidak mewakili pandangan Program RISE di Indonesia ataupun penyandang dana RISE.


Bagikan Postingan Ini