Foto ilustrasi: Novita Eka Syaputri
Artikel ini merupakan bagian dari seri "Catatan Perjalanan Guru” dengan tema pengalaman mengajar.
Saat ini saya mengajar di salah satu sekolah dasar (SD) negeri di Pagedangan, Kota Malang.
Saat baru mulai bekerja di sekolah ini, yang pertama kali saya amati adalah lingkungan di sekitarnya yang bernuansa Islami. Tidak jauh dari sekolah ada sebuah masjid yang oleh warga sekitar disebut “masjid ajaib”.
Sementara, di dalam sekolah terdapat fasilitas yang cukup memadai, seperti ruang kelas, perpustakaan dengan koleksi buku yang lumayan lengkap, dan tiga layar liquid crystal display (LCD). Guru-guru di sekolah ini pun ramah, mudah berkomunikasi, dan selalu kompak dalam mengerjakan tugas administrasi sekolah.
Tantangan menjadi guru kelas 2
Di sekolah ini saya ditugaskan mengajar kelas 2. Saya menganggap pengalaman menjadi guru kelas 2 ini sebagai tantangan. Saya punya pengalaman mengajar saat masih kuliah dan ketika menjalani Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), tetapi waktu itu tujuannya untuk mendapatkan nilai bagi mata kuliah tertentu.
Bekerja sebagai guru membuka mata saya tentang arti dari profesi guru yang sesungguhnya. Yang saya temui sangat berbeda dengan yang saya pelajari di kampus. Pada kenyataannya, guru harus bisa mendidik karakter siswa dan menjadi teladan yang baik bagi siswa. Selain itu, guru juga harus membimbing siswa agar bisa belajar dengan baik sehingga mereka bisa mendapat nilai yang optimal.
Dalam mengajar kelas 2, saya sangat menekankan penguatan pendidikan karakter. Saya memanfaatkan berbagai media pembelajaran yang tersedia, mulai dari layar LCD, speaker, dan media lain yang ada di lingkungan sekolah. Dalam mengajar siswa berhitung, saya pun memanfaatkan kartu bilangan.
Saya juga melakukan ice breaking saat siswa terlihat bosan. Contohnya, saya mengajak mereka melakukan tepuk tangan unik, menyerukan yel-yel, dan bernyanyi.
Mengajar dua kelas
Selain mengajar kelas 2, saya juga mendapat tugas tambahan di sekolah, yaitu mengajar kelas 1. Saya mendapat penugasan ini karena guru kelas 1 sedang melaksanakan ibadah haji.
Saya menemui sedikit kendala ketika mulai mengajar kelas 1 yang siswa-siswanya baru masuk pendidikan formal. Saya merasa sangat kurang dalam penguasaan kelas, meski sudah mencoba melakukan ice breaking. Para siswa sering berlarian di dalam kelas walaupun sudah saya peringatkan berulang-kali.
Setelah dua minggu berlalu, barulah para siswa mulai bisa mengikuti pembelajaran dengan baik.
Dari pengalaman menjadi guru SD yang baru dua bulan ini, saya merasa masih harus belajar banyak agar bisa menjadi guru yang baik. Saya perlu mengumpulkan jam terbang supaya bisa mencapai tujuan tersebut.
* Catatan ini ditulis oleh EW, guru SD di Provinsi Jawa Timur.
** Semua tulisan yang dipublikasikan dalam Catatan Perjalanan Guru merupakan pandangan penulis, telah melalui proses penyuntingan untuk keperluan penulisan populer, dan tidak mewakili pandangan Program RISE di Indonesia ataupun penyandang dana RISE.