Friday, 19 August 2022

Kemdikbudristek Menjadikan Studi RISE sebagai Rujukan dalam Mengembangkan Merdeka Belajar

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, yang membuka Workshop RISE "Lawan Krisis Pembelajaran, Tingkatkan Kemampuan Dasar Siswa" pada Selasa, 2 Agustus 2022, mengatakan bahwa kehadiran SMERU dan RISE sangatlah penting untuk memberikan pandangan dan masukan yang objektif terhadap terobosan-terobosan Merdeka Belajar.

".. saya mengapresiasi kerja-kerja penelitian yang telah dilakukan SMERU secara intensif melalui Program Research on Improving Systems of Education atau RISE. Ini adalah sebuah kerja nyata yang hasilnya bisa kita jadikan sebagai salah satu rujukan untuk mengembangkan Merdeka Belajar ke depannya."

Menteri Nadiem juga berharap setelah Program RISE akan ada program-program riset selanjutnya yang akan menghasilkan beragam solusi inovatif yang akan kita terapkan sebagai terobosan Merdeka Belajar.

-

Program RISE di Indonesia yang dikelola dan dipimpin oleh The SMERU Research Institute yang bekerja sama dengan the Amsterdam Institute for Global Health and Development (AIGHD) dan Mathematica akan berakhir pada 2022 ini. Di penghujung program, RISE menyelenggarakan workshop “Lawan Krisis Pembelajaran, Tingkatkan Kemampuan Dasar Siswa”. Dalam acara tersebut, peneliti RISE menyampaikan hasil studi RISE terkait krisis pembelajaran dan bagaimana pembelajaran dasar dapat menjadi salah satu jawaban untuk menyelesaikannya.


Bagikan Postingan Ini