Sejumlah studi internasional menunjukkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berkepanjangan telah membawa dampak negatif. Di Kabupaten Deli Serdang, ratusan ribu anak-anak harus mengikuti PJJ dengan dukungan teknis yang terbatas, seperti penguasaan teknologi, kepemilikan alat belajar dan desain PJJ oleh guru, yang tidak semuanya mampu beradaptasi dengan situasi pandemi. Hal ini mengakibatkan anak-anak sekolah di Kab. Deli Serdang mengalami kehilangan waktu belajar dan penurunan kemampuan belajar (learning loss).
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI), lembaga sosial yang memiliki fokus memberikan layanan pemenuhan hak anak dalam pendidikan, pengembangan masyarakat, kesehatan, sanitasi dan tanggap darurat, bekerja sama dengan Forum Anak Desa Bulu Cina (ForABC), menggelar webinar bertajuk “Memprioritaskan Masa Depan dan Keselamatan Anak Menjelang PTM Terbatas di Kabupaten Deli Serdang”. GNI mengundang Florischa Ayu Tresnatri, peneliti Program RISE, sebagai salah satu pembicara. Florischa mempresentasikan potensi dampak pelaksanaan PJJ, cara memulihkan penurunan kemampuan belajar siswa, dan program yang dapat dilakukan sekolah untuk memulihkan kemampuan belajar siswa.
Unduh presentasi Florischa